Senin, 15 Agustus 2016

TUTORIAL MENGINSTAL XUBUNTU 14.04 SERVER di Virtual Box (dengan membuat partisi)



TUTORIAL MENGINSTAL XUBUNTU 14.04 SERVER di Virtual Box (dengan membuat partisi)



ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
Selamat siang...

Sebelumnya , saya telah memposting cara installasi xubuntu 14.04 server di Virtual box tanpa melakukan partisi, nah pada pertemuan kali ini saya akan membagikan artikel tentang tutorial menginstall xubuntu 14.04 server di virtual box dengan
melakukan partisi harddisk. Langkah-langkahnya lebih rumit lagi dibanding kemarin, karena disini kita akan mempartisi harddisk sendiri, maka dari itu kita harus lebih fokus lagi, disini kita juga tidak bisa menggunakan mouse, kita harus menggunakan navigasi pada keyboard.

Yang diperlukan dalam menginstall xubuntu 14.04 server hanyalah ISO xubuntu server, sebuah laptop/ komputer , dan yang pastinya tidak kalah penting adalah User(pengguna), 

Langsung saja kita bahas langkah-langkahnya berikut ini:


  1. Pertama kita buka aplikasi virtual box, lalu buat lah mesin virtual baru dengan memilih Baru

  2.   Lalu isikan nama kita, pada kolom Nama. Disini saya menggunakan nama UBUNTU-SERVER. pada kolom Tipe isikan Linux, dan pada kolom Versi isikan dengan Ubuntu(32 bit),jika tidak ada ubuntu(32 bit), maka pilih saja yang Ubuntu. kemudian pilih Lanjut.

  3.   Setelah itu kita harus mengatur RAM yang akan kita gunakan , kita harus tahu terlebih dahulu seberapa besar kapasitas RAM pada komputer kita, karena kita tidak boleh membuat melebihi besar kapasitas RAM. Disini disarankan kita memilih sebanyak 512 MB, maka saya pakai 512 MB. Lalu pilih Lanjut.
  4.   Pada tahap selanjutnya kita akan diminta untuk melakukan pengaturan dari media penyimpanan kita yang nantinya akan kita gunakan untuk sistem operasi yang akan kita install pada virtual box. Dalam pengaturan harddisk virtual, tersedia 3 pilihan yang dapat digunakan:
    Ø  Jangan tambahkan hard disk virtual
    Pilihan ini digunakan untuk pengguna yang telah mengetahui cara mempergunakan aplikasi virtual box ini, karena hard disk virtual akan dibuat dalam pengaturan terpisah dan setelah mesin virtual windows selesai dilakukan.
    Ø  Buat hard disk virtual sekarang
    Pilihan ini digunakan untuk membuat harddisk virtual box bersamaan dengan pembuatan mesin virtual windows.
    Ø  Gunakan berkas harddisk virtual yang ada
    Pilihan ini digunakan untuk memilih harddisk virtual yang sudah ada
                                                    
    Pada tahap ini saya akan memiih “Buat harddisk virtual baru”, karena kita disini akan membuat langsung partisi harddisk yang akan kita gunakan untuk melakukan installasi sistem operasi. Lalu pilih Buat.

  5.   Selanjutnya untuk menentukan jenis (ekstensi) file hard disk virtual yang akan dibuat. Standarnya VirtualBox menggunakan format file VDI (VirtualBox Disk Image) untuk penyimpanan hard disk virtual. maka pilih saja VDI ( Virtual Disk Image). Klik Lanjut.
  6. Muncul pengalokasian hard drive , pada tahap ini kita akan diminta bagaiamana hard disk virtual kita akan disimpan, disini kita akan diberi 2 pilihan, yaitu:
    ü  Dialokasikan secara dinamik
    Jika kita memilih ini maka kapasitas hard disk yang kita gunakan akan berdasarkan kapasitas hard disk virtual yang kita gunakan dan kita setting tadi dan tidak tergantung berdasarkan kapasitas hard disk fisik yang kita miliki.
    ü  Ukuran tetap
    Jika kita memilih ini ,maka kapasitas hard disk berdasarkan kapasitas dari hard disk fisik kita.
    Jadi saya sarankan kita memilih opsi “dialokasikan secara dinamik” kemudian pilih Next/Lanjut.
  7. Selanjutnya menentukan nama dari tampilan  dan nama folder tempat kita akan menyimpan file-file mesin virtual kita. Kita dapat merubah  dan menentukan harddisk yang aka kita gunakan pada mesin virtual kita. Jika tadi kita memilih “Dialokasikan secara dinamik”, maka kita dapat membuat kapasitas hard disk virtual kita mencapai 2 TB (Tera Byte).  
     
  8.   Setelah pembuatan mesin selesai , maka kita harus melakukan setting/pengaturan pada mesin yang telah kita buat tadi.
  9. Selanjutnya pilih Penyimpanan . pada Pengendali IDE klik ‘Kosong’. jangan lupa diberi tanda centang pada CD/DVD Live. kemudian Dibagian Attributes CD/DVD Drive klik pada logo CD dan pilih ‘Pilih sebuah berkas CD/DVD Virtual’. 
    Lalu cari dimana kita menyimpan file ISO XUBUNTU 14.04 Server. Jika sudah klik OK unruk menyimpan pengaturan.
  10.   Sekarang saatnya kita melakukan penginstallan dari virtual box, klik Mulai.
  11.  Tunggulah beberapa saat sampai muncul tampilan seperti dibawah ini, disini kita diminta untuk memilih bahasa yang akan digunakan dalam proses installasi. Saya sarankan untuk memilih English, agar mudah dipahami. Selanjutnya tekan Enter
  12.  Karena kita akan menginstall maka pilihlah opsi Install ubuntu Server. Lalu tekan Enter
  13.  Pilih kembali bahasa yang akan digunakan dalam proses instalasi. Pilihan bahasa disini juga akan digunakan sebagai bahasa default sistem yang diinstall. Disini saya juga memilih English. kemudian Enter
  14.  Langkah selanjutnya adalah penentuan lokasi dimana kita tinggal. pertama pilih Other, Lalu Enter
    Lalu pilih Benua , karena kita tinggal di benua Asia, maka saya pilih Asia. lalu tekan Enter
      Kemudian pilih Indonesia, kemudian Enter
  15.  Dikarenakan kita mengkombinasikan bahasa dan lokasi yang berbeda (dalam tutorial ini English untuk bahasa dan Indonesia untuk lokasi), sementara tidak ada pengaturan standar (seperti zona waktu, format bilangan, dll) untuk kombinasi ini, proses instalasi akan meminta kita untuk memilih salah satu pengaturan standar yang tersedia. Dalam tutorial ini saya menggunakan "United States - en_US.UTF-8". kemudian tekan Enter
  16.  Proses selanjutnya menentukan jenis layout keyboard yang digunakan. pilih  No, maka kita akan diminta memilih jenis layout keyboard dari daftar yang ada. lalu tekan Enter
  17. Karena tadi kita memilih No, maka disini kita disuruh memilih Keyboard mana yang akan kita pakai. saya sarankan kita memilih Keyboard(US). lalu Enter
  18.  Selanjutnya kita harus memilih lay out keyboard, sama seperti tadi kita pilih Englis(US).lalu tekan Enter
  19.  Selanjutnya, proses instalasi akan memeriksa dan mengaktifkan media instalasi, tunggu saja sampai prosses selesai
  20.  Selanjutnya kita disuruh untuk memasukkan Hostname, yang dimaksud dengan hostname adalah nama dari komputer kita. disini saya menggunakan nama "anis malihah". Dalam penulisan host name tidak boleh menggunakan huruf besar dan menggunakan spasi,  kemudian pilih Continue lalu tekan Enter.

  21.  Setelah itu kita harus mengisi nama lengkap kita, lalu pilih Continue kemudian Enter.
  22.  Lalu isi juga User name nya, user name yang nantinya digunakan untuk Log In. jadi kita tidak boleh lupa dengan User name kita. Pilih Continue lalu tekan Enter

  23.  Kemudian kita juga disuruh untuk memasukkan Password, saran saya buatlah password yang mudah diingat, karena ketika kita akan Log in selain disuruh memasukan user name, kita juga harus memasukkan password.
  24.  Kita disuruh untuk memasukkan ulang password yang kita buat tadi.
  25.  Lalu pilih Yes, dengan memilih yes maka kita setuju bahwa password yang kita buat tadi akan dipakai. Lalu tekan Enter
  26.  Pilih saja No, kemudian Enter
  27.  Kemudian pada configure the clock pilih Jakarta, ini adalah pengaturan untuk zona waktu.
  28.  Selanjutnya mempartisi harddisk.
    Ada empat cara konfigurasi partisi yang dapat dilakukan oleh installer Ubuntu.
    • Guided – use entire disk: Pilihan ini akan membuat installer melakukan partisi otomatis pada harddisk anda tanpa LVM (Logical Volume Management).
    •  Guided – use entire disk and set up LVM: Pilihan ini juga meminta installer melakukan partisi secara otomatis tetapi dengan membuat LVM. 
    • Guided – use entire disk and set up encrypted LVM: Piihan ini mirip dengan pilihan sebelumnya hanya saja LVM yang ada akan di enkripsi. 
    • Manual : pilihan ini mengharuskan kita mendefinisikan partisi secara manual.
    Karena disini kita akan mempartisi harddisk sendiri maka saya pilih Manual. Lalu Enter
  29.  Selanjutnya adalah tahap untuk mempartisi hard disk, pilih saja seperti dibawah ini, kemudian Enter. 
  30. Selanjutnya muncul Create new empty partition table on this device , disini kita ditanya apakah yakin ingin membuat partisi harddisk .pilih lah Yes ,karena kita akan melakukan partisi. lalu Enter.
  31. Pada tahap ini kita akan melakukan partisi, saya akan membuat sebanyak 4 partisi. disini pilih yang Free Space, kemudian Enter.
  32. Pilih Create a new partition untuk membuat partisi baru.
  33. Disini pertama saya akan membuat partisi untuk root ( / ) , dalam membuat kapasitas tidak boleh melebihi kapasitas harddisk diawal yang tadi kita buat, karena tadi saya diawal membuat kapasitas harrdisk sebesar 8 GB maka untuk root saya buat sebesar 4 GB. kemudian pilih Continue lalu Enter
  34. kemudian kita disuruh memilih type dari partisi yang kita buat tadi, kita pilih Primary.
  35. Lalu kita menentukan lokasi untuk partisi yang telah kita buat (root). karena biasanya root terdapat di awal, maka saya pilih Beginning.
  36. selanjutnya kita menetukan file system mana yang akan kita gunakan . kita pilih ext4.
  37. Pada Mount point kita ada berbagai pilihan diantaranya
    • / (root)

    Merupakan akar dari seluruh direktori ,digunakan sebagai direktori system atau partisi pokok. 
    • /boot

    berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi hidup/on) seperti grub.
    • /sys (system)

    berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware. 
    • /bin (binary)

    berisi program yang berisi perintah-perintah umum yang bisa digunakan semua user biasa seperti perintah ls (menampilkan isi dari suatu direktori), cd (untuk berpindah direktori).
    • /sbin (super binary)

    berisi program perintah-perintah yang digunakan oleh SuperUser seperti ‘ifconfig’ (menampilkan informasi tentang kartu jaringan atau network device yang terpasang pada komputer) . jika dioprasikan secara tidak tepat bisa merusak. 
    • /lib (library)

    Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binari yang tersimpan dalam direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai macam librari yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari bersama ini membuat aplikasi di linux dapat menghemat ukuran. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘library’
    • /dev (device)

    directory yang isinya sebenarnya bukan benar-benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial, port printer, dapat di berlakukan seperti membaca file. Misalkan perangkat serial terletak di /dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk di sebut sebagai /dev/sda7. dan lain sebagainya.

    • /etc

    merupakan direktori tempat file konfigurasi berbagai macam service dan program yang terinstall di dalam sistem. 
    • /home

    berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer yang dikelompokan dengan nama user masing masing. didalam direktori /home/nama-user terdapat konfigurasi-konfigurasi lain lagi. oleh karena itu setiap user meski dalam system operasi yang sama bisa mendapat tampilan desktop yang berbeda beda.
    • /media

    merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-ROM, DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini. 
    • /mnt (mount)

    berisi informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer. Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong.
    • /usr (user)

    didalamnya tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. merupakan tempat dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro. 
    • /root

    merupakan “home” nya superuser / root / administrator.
    • /tmp (temporary)

    adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan,
    • /var (variative)

    Direktori ini berisi data yang sangat dinamis. Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat misalnya file log. Data-data seperti ini ada dalam waktu yang singkat. Jika digunakan didalam server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat
    • /opt (optional)

    berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user hampir sama dengan /usr/sbin/. jarang sekali di gunakan makanya dinamakan optional.
    karena kita kan membuat root maka pilih /-the root file system. kemudian Enter
  38. setelah itu pilih done lalu enter.
  39. Partisi pertama sudah seleai kita buat, selanjutnya kita buat yang kedua. pilih free space lagi, kemudian create new a partition.
  40. Selanjutnya kita membuat kapasitas yang ke 2 , saya membuat 200 MB untuk boot. 
  41. kemudian kita disuruh memilih type dari partisi yang kita buat tadi, kita pilih Primary.
  42. Lalu kita menentukan lokasi untuk partisi yang telah kita buat (boot).  saya pilih Beginning.
  43. Selanjutnya kita menentukan file system dan mount point, file system kita pilih ext4 dan mount point kita pilih /boot .  lalu pilih Done kemudian Enter
  44. Kemudian kita buat partisi lagi unruk Swap, pilih free space, kemudian create new a partition lagi, pilih primary , lalu pilih lokasi beginning. kemudian atur kapasitas, disini saya membuat sebanyak 2 GB unruk Swap. Continue kemudian Enter.
  45. Pada partition setting pilih Swap area. Lalu pilih Done kemudian Enter
  46. sekarang kita akan buat partisi yang terakhir, pilih free space lagi, Kali ini bukan pilih Primary , tetapi pilih Logical, lalu buat ukuran partisinya.
  47. Kemudian kita memnentukan file system: ext4, mount point: home. lalu pilih Done kemudian Enter.
  48. Setelah kita selesai melakukan partisi, kemudian pilih Finish lalu Enter.

  49.  Tekan Enter pada Select disk to partition.
  50.  Karena tadi kita memilih Guided-use entire disk maka Pilih Yes pada write the changes to disk. kemudian Enter. Tetapi kalau kita tidak puas dengan partisi yang telah dibuat secara tomatis, maka kita juga bisa memilih No, maka nanti kita disuruh untuk mempartisi harddisk. tetapi disini saya memilih Yes.

  51. Tunggu prosses ini sampai selesai .
  52.  Disini kita disuruh untuk memasukkan Proxy. Karena kita tidak memakai Proxy , maka kosongkan saja, pilih Conrinue lalu Enter.
  53. Setelah itu akan melakukan Configuring apt, Cancel saja lalu Enter .
    tunggu proses ini selesai
  54. Kemudian pada Configuring Tasksel pilih No automatic updates. kemudian Enter
  55. Tekan tombol spasi untuk memilih software yang ingin untuk diikut installkan, disini saya pilih OpenSSH Server. gunakan tombol Tab untuk pilih Continue lalu Enter
    tunggu sampai selesai
  56. Untuk pilihan Install GRUB boot loader pilih yes.  Lalu Enter
    Prosses install GRUB sedang berjalan
  57. Prosses installasi sudah selesai. pilih Continue kemudian tekan Enter.
  58. Ubuntu Server siap digunakan. Masukan Username dan password  kemudian Enter ,

 Jangan lupa untuk melakukan setting pelepasan ISO xubuntu 14.04 server, 
langkahnya sebagi berikut

v Lakukan setting /pengaturan .


v  Pilih penyimpanan, klik pada gambar CD, lalu pilih yang “singkirkan disk dari drive virtual”. Jika sudah pilih OK. 

   



        Itulah tadi tutorial install xubuntu 14.04 server di virtual box.
Sekian postingan dari saya , apabila terdapat kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf. 
Sampai jumpa pada postingan yang akan datang.

 

WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar